Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing
System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang
ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem
pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung
operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan
mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,
misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem
informasi eksekutif.
Ada empat tugas
pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
- Pengumpulan Data
:
setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
- Manipulasi Data : data
transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau
menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.
Beberapa tugas
manipulasi data adalah sebagai berikut :
- Klassifikasi : data
dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut
agama, menurut golongan, dsb.
- Sortir : data
diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data,
misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
- Perhitungan : melakukan
operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan
penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang
pelanggan, dsb.
- Pengikhtisaran : melakukan
peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total,
rata-rata, dsb.
- Penyimpanan data : data
transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi
kebutuhan para pengguna.
- Penyiapan
dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi
keperluan unit-unit kerja dalam organisasi
Sistem
pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain
sebagai berikut:
- Volume data yang
di-proses relatif sangat besar.
- Kapasitas
penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
- Kecepatan
pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses
dalam waktu singkat.
- Sumber data
umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
- Pengolahan data
biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
- Orientasi data
yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
- Masukan dan
keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
- Komputasi tidak
terlalu rumit.
Teknik
pengolahan data
yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu:
Batch
processing
Data
yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu
diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00
sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam
17:00.
Online
processing
Data
yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang
mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan
yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
Real-time
processing
Pemrosesan
data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat
mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan
aktivitas gunung berapi.
Inline
processing
Biasa
juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antara batch-processing
dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket,
dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung
dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan
barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.
Selain
itu seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi internet
maka dilahirkan sistem client-server yang populer dengan nama On Line
Transaction Processing (OLTP). Prosedur pengolahan mirip dengan online-processing,
perbedaan-nya adalah pada teknologi jaringan. Online processing menggunakan
arsitektur jaringan terpusat (host-based) sementara OLTP
menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan dari OLTP melahirkan Customer
Integrated System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana user/pengguna
melakukan sendiri transaksinya secara online, misalnya sistem mesin ATM (automatic
teller machine), atau e-commerce (perdagangan lewat
fasilitas elektronik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar